TERIMA KASIH ANDA TELAH MENGUNJUNGI BLOG INI

Jumat, 03 Desember 2010

KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN DENGAN SEJUTA POTENSINYA

Kota Banggai
       Nama Bangkep mungkin tidak begitu populer seperti nama daerah lain yang ada di Indonesia. Bangkep merupakan singkatan dari Banggai Kepulauan sebuah Kabupaten hasil pemekaran dari Kabupaten Banggai (Luwuk) berdasarkan UU No. 51 Tahun 1999.  Kabupaten Banggai Kepulauan adalah salah satu Kabupaten di Propinsi Sulawesi Tengah dengan ibukota saat ini berada di Salakan. Kabupaten ini memiliki luas wilayah daratan 3.160,46 Km² dan wilayah laut 18.828,10 Km², serta berpenduduk sekitar 157.792 jiwa. Secara administratif, Kabupaten Banggai Kepulauan terdiri dari 9 kecamatan. Wilayahnya memiliki 123 pulau dengan 5 pulau sedang yakni; Pulau Peleng luas 2.340 Km², Pulau Banggai 268 Km², Pulau Bangkurung 145 Km², Pulau Salue Besar 84 Km², Pulau Labobo 80 Km², dan 118 pulau kecil yang tidak dihuni. Kabupaten Bangkep dihuni oleh berbagai suku baik suku asli Bangkep maupun suku pendatang dari luar Bangkep seperti Bugis, Jawa, Buton, Makassar, Muna. sedangkan penduduk asli Bangkep sendiri terdiri dari suku Banggai, Bulagi dan Bajo.                                                                                                               
Ikan dari perairan Bangkep
       Potensi yang dimiliki oleh Kabupaten Bangkep cukup menjanjikan dari hasil perkebunan hingga hasil laut terutama dapat dijumpai di Pulau Banggai yang merupakan Exs ibu kota Kabupaten Bangkep namun pemerintah telah memindahkan pusat pemerintahan Kabupaten Bangkep dari Pulau Banggai ke Salakan Pulau Peling. terkadang orang bilang kalau Banggai merupakan daerah dollar bagaimana tidak banyak orang dari kuar yang mengadu nasib Banggai dan saya salah satunya. perekonomian yang paling menggeliat untuk se kabupaten Bangke ada di Banggai (Pulau Banggai) meskipun statusnya saat ini hanya sebagai Kecamatan, ini dikarenakan Banggai ditunjang dengan adanya fasilitas publik seperti pelabuhan Kapal Pelni serta Depot pertamina yang ada di Banggai terlebih lagi Pulau Banggai memiliki letak yang sangat stategis yang mudah dijangkau dari semua pulau yang ada di wilayah Bangkep.
            Saya pertama kali datang di Bangkep pada tanggal 8 Desember 2009 tepatnya di Pulau Banggai karena suatu keharusan, tugas hingga saat ini waktu saya menulis tulisan ini saya masih menghirup atmosfir Pulau Banggai. profisi yang saya mendukung untuk mengenal Bangkep lebih jauh karena tuntutan profesi saya
Kopra (Kelapa Kering)
diharuskan banyak bertugas dil apangan dan berintraksi dengan banyak orang.

Gurita
Rumput Laut Hasil Bangkep
        Saat saya pertama kali datang dan menginmjakan kaki di Banggai sempat terlintas dalam pikiran saya dengan alasan apa perusahaan tempat saya bekerja membuka cabang di pulau seperti ini  namun lama kelamaan saya sadari jika potensi Bangkep terutama Banggai luar biasa  dari darat hingga laut cukup menjanjikan hasil laut seperti Ikan, Gurita, Rumput Laut, Taripang, dan hasil laut lainnya  dan juga hasil bumi seperti Kelapa, Cengkeh, Mente, Coklat tidak kalah dengan daerah lain, berdasarkan pengamatan saya dalam satu hari puluhan ton hasil laut khusunya ikan dan gurita yang diangkut keluar Banggai hasil tersebut berasal dari pulau Banggai dan pulau-pulau lain yang ada di Bangkep, belum lagi hasil laut lainnya seperti Rumput Laut, Taripang dan Mata Tujuh menurut informasi dari masyarakat bahwa hasil laut tersebut pada umumnya untuk memenuhi permintaan untuk ekspor. selama ini memang hasil laut dan bumi Bangkep masih dikirim keluar daerah dalam keadaan mentah karena di Bangkep sendiri belum ada satu pun pabrik pengelolahan yang bisa mengolah bahan baku tersebut menjadi sebuah produk yang siap jual. Misalnya untuk Kopra saat ini masih dikirim ke Luwuk, Bitung dan Ampana sedangkan untuk ikan dan Gurita dikirim ke pabrik pengepakan untuk ekspor yang ada di Luwuk.
           Untuk saat ini Kabupaten Bangkep dapat dijangkau dengan mengunakan kapal motor dari Luwuk, untuk ibu kota Bangkep (Salakan) dapat dijangkau dengan 4-5 jam  pelayaran namun jika untuk sampai ke Banggai membutuhkan waktu sekitar 8-9 jam pelayaran waktu yang lumayan lama. jadwal pelayaran pun hanya 1 kali dalam sehari yakni pemberangkatan jam 9 malam dari Luwuk setiap harinya. namun dari luar daerah Bangkep pun bisa diakses dengan mengunakan Kapal Pelni Sinabung yang melayani route Jakarta-Makassar-Baubau-Banggai-Bitung. Namun hingga saat ini belum ada jalur akses alternatif   untuk menjangkau Bangkep selain melalui jalur laut.
Hasil bawah laut laut "Mata Tujuh"
Ikan Bobara


Tidak ada komentar:

Posting Komentar